Aswita, Ketua Panitia


Mgn-news.com, Tidore – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Himpunan Pemuda Pelajar Talaga (HPPT) kembali menggelar kegiatan tahunan Ngofa Loa Ma Munara Jilid III, yang menjadi wadah kreativitas, kolaborasi, dan semangat kebangsaan generasi muda.

Nama Ngofa Loa Ma Munara berasal dari bahasa Tidore yang berarti Acara Muda-Mudi, merepresentasikan semangat persatuan dan pelestarian budaya lokal. Ketua Umum HPPT, Supriyanto S. Mahifa, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berlangsung pada 24–27 Oktober 2025, dan telah menjadi agenda rutin yang selalu dinantikan masyarakat.

Dengan mengusung tema “Pemuda Bersatu, Budaya Terjaga, Indonesia Jaya,” kegiatan ini menghadirkan berbagai rangkaian, termasuk Karnaval Nusantara Waktu Ma Dagi (Karnaval Perjalanan Waktu Nusantara) yang diikuti kelompok beranggotakan 10–12 orang dengan busana adat, pakaian profesi, dan kostum tempo dulu, sebagai wujud keberagaman budaya Indonesia.

Pada malam harinya digelar Pentas Seni, yang menjadi ruang ekspresi bagi pemuda-pemudi untuk menampilkan bakat mereka. Ketua Panitia, Aswita Fitriyani Alwi, menuturkan, “Kami membuka kesempatan bagi generasi muda untuk menampilkan kemampuan mereka — menari, menyanyi, fashion show, atau bakat lainnya” ungkap Aswita

Sebagai puncak refleksi intelektual, tanggal 27 Oktober 2025 akan diadakan Diskusi Publik bertema “Bahasa Daerah sebagai Penopang Bahasa Nasional: Warisan Pemuda untuk Indonesia.” Kegiatan ini menyoroti pentingnya bahasa daerah sebagai bagian dari identitas dan penopang bahasa persatuan.

“Harapan terdalam saya adalah agar Ngofa Loa Ma Munara Jilid III menjadi titik balik (Ngofa Loa) yang esensial, bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi momentum untuk menyuntikkan kembali idealisme dan semangat persatuan sejati ke dalam jiwa setiap pemuda,” ujar Aswita.

Rangkaian acara akan ditutup pada 28 Oktober 2025 dengan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda, sebagai simbol peneguhan semangat persatuan, kebangsaan, dan kebudayaan.

Melalui Ngofa Loa Ma Munara Jilid III, HPPT menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda tidak hanya dikenang dalam kata, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata — menjaga budaya, memperkuat persaudaraan, dan membangun Indonesia dengan jiwa muda yang penuh daya dan cinta.

Dikabarkan kegiatan ini bakal menjadi salah satu aikon Kota Tidore Kepulauan, karena menghadirkan sumpah pemuda dengan kolaborasi budaya dengan menampilkan seni sastra Tidore “Ahu se go gahu” Atau dalam artian hidup dan penghidupan.

Peran pemerintah Daerah tahun ini sangat luar biasa, partisipasi aktif untuk merajut asa, menakar arah, dari Tidore semangat kaum muda terjaga. Walikota Tidore, Muhammad Senen, dikabarkan hadir dan meresmikan langsung kegiatan ini . (red).